Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU

Sabtu, 16 Mei 2020

Cerita Sejarah Berdirinya Kerjaan Majapahit

Mei 16, 2020 0 Comments
Masterceme, Sejarah - Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.

Cerita Sejarah Berdirinya Kerjaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur; Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Lombok dan Timor, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Orang Mongol mungkin paling dikenal sebagai salah satu penakluk sejarah terbesar. Saat mereka memperluas perbatasan mereka, banyak kerajaan hancur dan dinasti yang diganti. Mungkin yang kurang terkenal adalah ekspedisi Mongol (di bawah Dinasti Kublai Khan Yuan Cina) ke Jawa. Ekspedisi ini berakhir dengan kekalahan Mongol dan memunculkan salah satu kekuatan besar terakhir di kawasan Asia Tenggara, Kerajaan Majapahit.

Perebutan Kekuasaan

Kisah kerajaan Majapahit dimulai pada akhir abad ke 13 Masehi di Kerajaan Singhasari dengan Raden Wijaya (pendiri kerajaan Majapahit) dan Jayakatwang (penguasa terakhir Kerajaan Singhasari). Ayah mertua Raden Wijaya adalah Kertanegara, yang tahtanya dirampas oleh Jayakatwang.

Raden Wijaya, bagaimanapun, diampuni dan diberi Trowulan di Jawa Timur. Situs ini nantinya akan berfungsi sebagai ibukota Kerajaan Majapahit.

Menurut sumber-sumber dari China, sebelum pengkhianatan Jayakatwang, Kertanegara telah menimbulkan kemarahan Kubilai Khan. Kertanegara menolak memberikan penghormatan kepada Dinasti Yuan, menganiaya utusan Yuan dan bahkan menantang Kubilai Khan. Akibatnya, Kaisar memutuskan untuk menghukum Kertanegara dengan mengirimkan 1000 kapal untuk menaklukkan kerajaannya.

Sumber-sumber dari Jawa, bagaimanapun, melukis gambar alternatif. Malah menggambarkan Kertanegara karena menolak memberi penghormatan kepada orang-orang Mongol, raja tersebut dikatakan telah menjadi orang bawahan yang ramah. Ekspedisi yang dikirim oleh Kubilai Khan ke Jawa tidak dimaksudkan untuk menghukum Kertanegara, namun untuk membantu Raden Wijaya. Ini karena Raden Wijaya telah mengirim seorang utusan mendesak ke Kaisar untuk meminta bantuan terhadap Jayakatwang. Selanjutnya, Raden Wijaya juga berjanji untuk menawarkan Kubilai Khan puri putri terindah di Kerajaan Singhasari.

Berdirinya Majapahit

Berdirinya Majapahit

Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton.

Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.

Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti “penjahat lemah”. Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni.

Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

Raja-raja Majapahit

Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit. Penguasa ditandai dalam gambar ini.

Para penguasa Majapahit adalah penerus dari keluarga kerajaan Singhasari, yang dirintis oleh Sri Ranggah Rajasa, pendiri Wangsa Rajasa pada akhir abad ke-13. Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.

Cerita Sejarah Berdirinya Kerjaan Majapahit

Aparat birokrasi

Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan, dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:

1.Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja
2.Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan
3.Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan
4.Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan

Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang disebut Bhattara Saptaprabhu.

Kejayaan Dan Kekuatan Kerajaan Majapahit

Kejayaan Dan Kekuatan Kerajaan Majapahit

Karena posisi strategisnya pada rute perdagangan rempah-rempah, kerajaan Majapahit tumbuh sangat kaya dengan mengenakan bea / pajak atas barang-barang yang dikirim melalui wilayah kontrolnya. Masa keemasan kerajaan ini, bagaimanapun, dikatakan terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, penguasa keempat kekaisaran. Hayam Wuruk, yang memerintah dari tahun 1350 sampai 1389, dibantu oleh seorang perdana menteri yang sama tangguhnya, Gajah Mada.

Selama masa jabatan perdana menteri, Gajah Mada berhasil menambahkan Bali, Jawa dan Sumatra ke Kerajaan Majapahit. Meski Gajah Mada meninggal sekitar 1364, ekspansi kekaisaran terus berlanjut. Pada tahun 1365, seluruh kepulauan Melayu, kecuali Sri-Vijaya dan dua koloninya, ditaklukkan oleh kerajaan Majapahit. Pada tahun 1377, Palembang, ibu kota Sri-Vijaya, jatuh ke tangan tentara Hayam Wuruk. Kerajaan Singapura, sebuah cabang dari Sri-Vijaya, juga kemudian ditaklukkan. Meskipun demikian, saingan ini tidak hancur total dan keturunannya kemudian kembali menimbulkan masalah ke Majapahit.

Melemah Dan Jatuhnya Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit mulai melemah sesaat setelah kematian Hayam Wuruk. Pada awal abad ke-15 Masehi, sebuah pecahnya perang suksesi yang berlangsung selama empat tahun. Pada saat yang sama, agama Islam menyebar di wilayah ini dan banyak kerajaan masuk ke dalam iman ini. Di antaranya adalah meningkatnya Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh Raja Singapura terakhir.

Kerajaan ini tidak dapat bersaing dengan negara-negara tetangganya yang telah memeluk Islam,dan terus terpecah, akhirnya runtuh di tahun 1478 atau awal abad ke-16 Masehi.

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Rabu, 13 Mei 2020

Cerita Sejarah Kerjaan Tarumanegara

Mei 13, 2020 0 Comments
Masterceme, Sejarah - Menurut N. J. Kroom, kerajaan Tarumanagara berasal dari kata tarum. Tarum adalah nama sunda dari tumbuhan indigo. Ia berpendapat demikian karena mayoritas kerajaan-kerajaan di nusantara berasal dari nama buah, contoh nama kerajaan Majapahit berasal dari buah maja yang berasa pahit. Analisa Krom ini didukung oleh Willemine Fruin-Mees. Tetapi asumsi ini dibantah oleh De Graaf yang menganggap Tarumanegara berasal dari nama sungai, yaitu sungai Citarum.

Cerita Sejarah Kerjaan Tarumanegara

Didirikan oleh Jayasinghawarman di tepi sungai Citarum yang sekarang masuk dalam  Kabupaten Lebak Banten. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M.  Banyak berita dari bangsa asing yang mengungkap adanya Kerajaan Tarumanegara. Salah satu berita dari Claudius Ptolomeus. Dalam bukunya Geographyke Hyphegesis, ahli ilmu bumi Yunani Kuno ini menyebutkan bahwa di Timur Jauh ada sebuah kota bernama Argyre yang terletak di ujung Pulau Iabadium (Jawadwipa=Pulau Jelai=Pulau Jawa). Kata Argyre berarti perak, diduga yang dimaksud adalah Merak yang terletak di sebelah barat Pulau Jawa.

Kabar lainnya datang dari Gunawarman, seorang pendeta dari Kashmir yang mengatakan bahwa agama yang dianut rakyat Taruma adalah Hindu. Berita dari Cina yang dibawa Fa Hsien dalam perjalanannya kembali ke Cina dari India menyebutkan bahwa rakyat di Ye-Po-Ti (Jawa=Taruma) sebagian besar beragama Hindu, sebagian kecil beragama Buddha dan Kitters (penyembah berhala). Adapun berita dari Soui (Cina) menyebutkan bahwa pada tahun 528 dan 535 datang utusan dari Tolomo (Taruma) ke Cina. Dari berita Fa-hsien pada awal abad ke-V, di Tarumanagara terdapat tiga macam agama, yaitu agama Buddha, Hindu, dan agama kotor (Yang disebut “agama kotor” adalah agama Siwa Pasupata. Pendapat lain menghubungkan agama kotor itu dengan agama orang Parsi yang mengenal upacara penguburan dengan menempatkan jenazah demikian saja didalam hutan.).  Agama Hindu paling banyak diketahui karena diperkuat pula oleh bukti-bukti prasasti dan arca.

Two Vishnu statues discovered in Cibuaya site, Karawang, West Java. Estimated originated from Tarumanagara kingdom c. 7th-8th century CE. Collection of National Museum of Indonesia, Jakarta Inv. 7974 and 8416. Vishnu is Hindu god of preserver, the tubular crown bears similarities with Cambodian Khmer art.
Two Vishnu statues discovered in Cibuaya site, Karawang, West Java. Estimated originated from Tarumanagara kingdom c. 7th-8th century CE. Collection of National Museum of Indonesia, Jakarta Inv. 7974 and 8416. Vishnu is Hindu god of preserver, the tubular crown bears similarities with Cambodian Khmer art.

Puncak kejayaan kerajaan Tarumanagara terjadi ketika dipimpin oleh Purnawarman. Sebelum Purnawarman memimpin, Tarumanagara telah menjalin hubungan perdaganan dengan Cina. Hal tersebut menjadi salah satu contoh berkembangnya kerajaan Tarumanagara. Salah satu barang yang diperdagangkan kulit penyu yang digemari oleh saudagar cina. Selain kulit penyu masyarakat Tarumanagara juga memperdagangkan emas dan perak. Dengan adanya perdaganan emas dan perak dapat dikatakan Tarumanagara sudah mengenal pertambangan dan perniagaan dengan daerah lain.

Ketika dipimpin oleh Purnawarman yang bergelar Sri Maharaja Purnawarman Sang Iswara Digwijaya Bhima Prakarma Suryamaha Purusa Jagatpati, Tarumanagara mencapai puncak kejayaannya. Kemasyhuran Tarumanagara diabadikan didalam Prasasti jaman Purnawaraman, tentang dibangunnya pelabuhan dan beberapa sungai sebagai sarana perekonomian. Pada masa Purnawarman, Tarumanagara juga memperluas kekuasaan dengan menaklukan raja-raja kecil di Jawa Barat yang belum mau tunduk.

Prasasti Tugu menjelaskan tentang raja Tarumanagara (Purnawarman) yang menggali terusan Gomati sepanjang 6122 busur, wilayahnya meliputi Bogor dan Pandeglang. Perluasan daerah Tarumanagara dilakukan melalui jalan perang maupun jalan damai, berakibat wilayah Tarumanagara menjadi jauh lebih luas dibandingkan ketika masih dipimpin Rajadirajaguru dan Raja Resi. Pada jaman ini pula, masalah hubungan diplomatik ditingkatkan. Kekuasaan Purnawarman membawahi 48 raja daerah yang membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di daerah Teluk Lada Pandeglang) sampai ke Purwalingga (Purbolinggo) di Jawa Tengah.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Selain itu Purnawarman lantas memindah kan ibukota kerajaan kesebelah utara ibukota lama, ditepi kali Gomati, dikenal dengan sebutan Jaya Singapura. Kota tersebut didirikan Jayasingawarman, kakeknya. Kemudian diberi nama Sundapura (kota Sunda). Purnawarman lalu mendirikan pelabuhan ditepi pantai pada tahun 398 sampai 399 M. Pelabuhan ini menjadi sangat ramai oleh kapal Tarumanagara.

Raja Tarumanagara pada masa Purnawarman sangat memperhatikan pemeliharaan aliran sungai. Tercatatat beberapa sungai yang diperbaikinya:

1.Pada tahun 410 M Purnawarman memperbaiki kali Gangga hingga sungai Cisuba, terletak di daerah Cirebon, termasuk wilayah kekuasaan kerajaan Indraprahasta.

2.Pada tahun 334 Saka (412 M) memperindah alur kali Cupu yang terletak di kerajaan Cupunagara yang mengalir hingga istana raja.

3.Tahun 335 Saka (413 M) Purnawarman memerintahkan membangun kali Sarasah atau kali Manukrawa (Cimanuk).

4.Tahun 339 Saka (417 M), memperbaiki alur kali Gomati dan Candrabaga, yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Rajadirajaguru, kakeknya.

5.Tahun 341 Saka (419 M), memperdalam kali Citarum yang merupakan Sungai terbesar di Wilayah kerajaan Tarumanagara.

Proses dan hasil pembangunan beberapa sungai diatas menghasilkan beberapa dampak, diantaranya dapat memperteguh daerah-daerah yang dibangun sebagai daerah kekuasaan Tarumanagara. Kedua, karena sungai pada saat itu sebagai sarana perkenomian yang penting, maka pembangunan tersebut membangkitkan perekonomian pertanian dan perdagangan.

Kemunduran Kerajaan Tarumanegara

Pada masa kepimimpinan Sudawarman, Tarumanagara sudah mulai nampak mengalami kemunduran. Terdapat beberapa faktor penyebab kemunduran kerjaan Tarumanagara. Pertama, pemberian otonomi kepada raja-raja bawahan yang diberikan oleh raja-raja sebelumnya tidak

disertai hubungan dan pengawasan yang baik. Akibanya para raja bawahan merasa tidak terlindungi dan tidak diawasi.

Sudawarman secara emosional juga tidak menguasai persoalan di Tarumanagara, sejak kecil ia tinggal di Kanci, kawasan Palawa. Sehingga masalah Tarumanagara menjadi asing baginya. Memang ia dapat menyelesaikan tugas pemerintahannya, hal ini disebabkan adanya kesetiaan dari pasukan Bhayangkara yang berasal dari Indraprahasta, telah teruji kesetiannya terhadap raja-raja Tarumanagara, mereka hanya berpikir tentang bagaimana cara menyelematkan raja. Sehingga setiap pemberontakan dapat diselesaikan dengan baik.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Kedua, pada jaman Sudawarman telah muncul kerajaan pesaing Tarumanagara yang sedang naik daun. Seperti ditenggara terdapat Kerajaan Galuh, didirikan tahun 612 M, sebelumnya termasuk Wilayah Tarumanagara. Galuh didirikan oleh Wretikandayun, cucu dari Kretawarman, raja Tarumanagara kedelapan. Selain Galuh terdapat kerajaan Kalingga di Jawa Tengah yang sudah mulai ada didalam masa keemasannya. Sedangkan di Sumatera terdapat kerajaan Melayu (termasuk Sriwijaya) dan Pali.

Kemunduran juga nampak masa pemerintahan Linggawarman. Linggawarman tidak mempunyai  anak laki-laki. Linggawarman hanya mempunyai 2 anak perempuan, yang sulung bernama Manasih dan menjadi istri Tarusbawa. Yang kedua, Subakancana menjadi istri Depuntahyang Srijayanasa, pendiri kerajaan Sriwijaya. Karena tidak mempunyai anak laki-laki, Linggawarman digantikan menantunya, yaitu Tarusbawa.

Karena melihat pamor Tarumanagara yang terus merosot, Tarusbawa sangat menginginkan untuk mengangkat Tarumanagara kembali kemasa kejayaannya. Ia pun memimpinkan kejayaan Tarumanagara seperti jaman Purnawarman yang bersemayam di Sundapura. Dengan

keinginannya tersebut ia merubah nama Kerajaan Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda (Sundapura atau Sundasembawa).

Penggantian nama kerajaan yang ia lakukan tidak dipikirkan dampaknya bagi hubungan Tarumanaga dengan raja-raja bawahannya. Karena dengan digantinya nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda berakibat raja-raja daerah merasa tidak lagi memiliki ikatan kesejarahan, apalagi Tarusbawa bukan anak Linggawarman, melainkan seorang menantu dan bekas raja Sundapura. Dengan demikian sejak tahun 670 M, nama kerajaan Tarumanagara berubah menjadi kerajaan Sunda.

Prasasti Kerajaan Tarumanegara

Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti batu yang ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan dia memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi).

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Prasasti yang ditemukan

1.Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor

2.Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.

3.Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.

4.Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor

5.Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor

6.Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor

7.Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Jumat, 08 Mei 2020

Cerita Kerjaan Demak

Mei 08, 2020 0 Comments
Masterceme, Cerita - Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di pantai utara Jawa (“Pesisir”).  Demak pada mulanya adalah salah satu Kadipaten yang dikuasai oleh Majapahit, namun Demak hadir sebagai kekuatan baru pada waktu itu, menggantikan kejayaan Majapahit yang mulai mengalami masa kemunduran.

Kerajaan ini diakui sebagai pelopor penting penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya, Meskipun tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1560, kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir/Hadiwijaya. Salah satu peninggalan bersejarah Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang menurut tradisi didirikan oleh Wali Songo.

10 Sumber Sejarah Kerajaan Demak Lengkap

Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di tepi laut, berada di kampung Bintara (dibaca “Bintoro” dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi bagian kota Demak di Jawa Tengah. Sebutan kerajaan pada periode ketika beribukota di sana dikenal sebagai Demak Bintara. Pada masa raja ke-4 (Sunan Prawoto), keraton dipindahkan ke Prawata (dibaca “Prawoto”) dan untuk periode ini kerajaan disebut Demak Prawata. Sepeninggal Sunan Prawoto, Arya Penangsang memerintah kesultanan yang sudah lemah ini dari Jipang-Panolan (sekarang dekat Cepu). Kotaraja Demak dipindahkan ke Jipang dan untuk priode ini dikenal dengan sebutan Demak Jipang.

Hadiwijaya dari Pajang mewarisi wilayah Demak yang tersisa setelah ia, bersama-sama dengan Ki Gede Pamanahan dan Ki Penjawi, menaklukkan Arya Penangsang. Demak kemudian menjadi vazal dari Pajang.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Masa awal Demak

Menjelang akhir abad ke-15, seiring dengan kemuduran Majapahit, secara praktis beberapa wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Bahkan wilayah-wilayah yang tersebar atas kadipaten-kadipaten saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit.

Sementara Demak yang berada di wilayah utara pantai Jawa muncul sebagai kawasan yang mandiri. Dalam tradisi Jawa digambarkan bahwa Demak merupakan penganti langsung dari Majapahit, sementara Raja Demak (Raden Patah) dianggap sebagai putra Majapahit terakhir. Kerajaan Demak didirikan oleh kemungkinan besar seorang Tionghoa Muslim bernama Cek Ko-po.] Kemungkinan besar puteranya adalah orang yang oleh Tomé Pires dalam Suma Oriental-nya dijuluki “Pate Rodim”, mungkin dimaksudkan “Badruddin” atau “Kamaruddin” dan meninggal sekitar tahun 1504. Putera atau adik Rodim, yang bernama Trenggana bertahta dari tahun 1505 sampai 1518, kemudian dari tahun 1521 sampai 1546. Di antara kedua masa ini yang bertahta adalah iparnya, Raja Yunus (Pati Unus) dari Jepara. Sementara pada masa Trenggana sekitar tahun 1527 ekspansi militer Kerajaan Demak berhasil menundukan Majapahit.

Pelabuhan Demak

Kerajaan Demak Bintoro memiliki dua pelabuhan, yaitu:

Pelabuhan niag

di sekitar Bonang (Demak)
 PETA
Pelabuhan militer  di sekitar Teluk Wetan (Jepara)

Kehidupan Ekonomi

Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya dengan menundukan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di nusantara.

Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan agraria. Ambisi Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan dengan upayanya merebut Malaka dari tangan Portugis, namun upaya ini ternyata tidak berhasil. Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai pelabuhan transito (penghubung) daerah penghasil rempah-rempah dan mempunyai sumber penghasilan pertanian yang cukup besar.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Selain itu Demak berperan penting sebab mempunyai daerah pertanian yang cukup luas dan sebagai penghasil bahan makanan, terutama beras. Selain itu, perdagangannya juga maju. Komoditas yang diekspor, antara lain beras, madu, dan lilin. Barang itu diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi masyarakat berkembang lebih baik.

Sebagai negara maritim, Demak menjalankan fungsinya sebagai penghubung atau transito antara daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka, dan dari Malaka lalu dibawa para pedagang menuju kawasan Barat. Berkembangnya perekonomian Demak di samping faktor dunia kemaritiman, juga faktor perdagangan hasil-hasil pertanian.

Posisi kerajaan Demak sangat strategis dalam perdagangan laut, pelabuhannya sering digunakan transit kapal-kapal dagang dari wilayah Barat yang hendak ke Selat Malaka, begitu pun sebaliknya. Keinginan untuk menjadi kerajaan maritime dilakukan dengan usaha menaklukan Malaka dari Portugis.

Usaha ini gagal, meskipun demikian tidak meruntuhkan perekonomian Demak sebab didukung oleh hasil pertanian dan mendapat keuntungan ekonomi yang besar. Kesadaran pentingnya memanfaatkan ekonomi pertanian, Demak melaksanakan perluasan wilayah ke daerah-daerah di sekitarnya termasuk ke Jawa Barat.

Kehidupan Agama-Sosial-budaya

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak sudah berjalan teratur. Pemerintahan diatur dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja. Keadaan sosial di Demak tidak jauh berbeda dengan masa berkuasanya Majapahit. Perbedaan yang mencolok terdapat pada penggunaan aturan-aturan dan hukum yang cocok dengan ajaran Islam, sehingga berasa lebih tertib dan teratur. Demak adalah pusat penyebaran agama Islam di Nusantara. Lahirnya wali-wali di Demak membuat lebih cepat proses penyebaran agama Islam bahkan sampai ke pelosok.  Mendirikan pesantren adalah cara penyebaran agama Islam yang efektif. Hitu yang berasal dari Ternate, pernah belajar di pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri. Setelah selesai belajar, dia menyebarkan agama Islam di Ternate.

Hasil kebudayaan Kerajaan Demak adalah kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak. Masjid itu adalah lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam juga mempunyai keistimewaan, yaitu salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan (tatal).

Selain Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga salah seorang dari Wali Sanga juga meletakkan dasar-dasar perayaan Sekaten pada masa Kerajaan Demak. Perayaan itu digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar masuk Islam. Sekaten ini lalu menjadi tradisi atau kebudayaan yang terus dipelihara sampai sekarang.

Adipati Unus: Penyerangan ke Malaka

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Kemudian beberapa kali ia mengirimkan armada lautnya untuk menyerang Portugis di Malaka.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Sultan Trenggana

Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah seorang panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu raja Trenggana. Sementara Maulana Hasanuddin putera Sunan Gunung Jati[4] diperintah oleh Trenggana untuk menundukkan Banten Girang. Kemudian hari keturunan Maulana Hasanudin menjadikan Banten sebagai kerajaan mandiri. Sedangkan Sunan Kudus merupakan imam di Masjid Demak juga pemimpin utama dalam penaklukan Majapahit sebelum pindah ke Kudus.[1]

Kemunduran

Suksesi Raja Demak 3 tidak berlangsung mulus, terjadi Persaingan panas antara P. Surowiyoto (Pangeran Sekar) dan Trenggana yang berlanjut dengan di bunuhnya P. Surowiyoto oleh Sunan Prawoto (anak Trenggono), peristiwa ini terjadi di tepi sungai saat Surowiyoto pulang dari Masjid sehabis sholat Jum’at. Sejak peristiwa itu Surowiyoto (Sekar) dikenal dengan sebutan Sekar Sedo Lepen yang artinya Sekar gugur di Sungai. Pada tahun 1546 Trenggono wafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh Sunan Prawoto, anak Trenggono, sebagai Raja Demak ke 4, akan tetapi pada tahun 1549 Sunan Prawoto dan isterinya dibunuh oleh pengikut P. Arya Penangsang, putera Pangeran Surowiyoto (Sekar). P. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak sebagai Raja Demak ke 5. Pengikut Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, Adipati Jepara, hal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi P. Arya Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo).

Pada tahun 1554 terjadilah Pemberontakan dilakukan oleh Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo) untuk merebut kekuasaan dari Arya Penangsang. Dalam Peristiwa ini Arya Penangsang dibunuh oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang sebagai Raja Demak ke 5, maka berakhirlah era Kerajaan Demak. Joko Tingkir (Hadiwijoyo) memindahkan Pusat Pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Senin, 04 Mei 2020

Kisah Rakyat Jak Tarub Dan Tujuh Gadis Langit

Mei 04, 2020 0 Comments
Masterceme, Kisah - Pada jaman dahulu hidup seorang pemuda bernama Jaka Tarub di sebuah desa di daerah Jawa Tengah. Ia tinggal bersama ibunya yang biasa dipanggil Mbok Milah. Ayahnya sudah lama meninggal. Sehari hari Jaka Tarub dan Mbok Milah bertani padi di sawah.

Pada suatu malam, ditengah tidurnya yang lelap, Jaka Tarub bermimpi mendapat istri seorang bidadari nan cantik jelita dari kayangan. Begitu terbangun dan menyadari bahwa itu semua hanya mimpi, Jaka Tarub tersenyum sendiri.

Kisah Rakyat Jak Tarub Dan Tujuh Gadis Langit

Walaupun demikian, mimpi indah barusan masih terbayang dalam ingatannya. Jaka Tarub tidak dapat tidur lagi. Ia keluar dan duduk di ambengan depan rumahnya sambil menatap bintang bintang di langit. Tak terasa ayam jantan berkokok tanda hari sudah pagi.

Mbok Milah yang baru terjaga menyadari kalau Jaka Tarub tidak ada di rumah. Begitu ia melihat keluar jendela, dilihatnya anak semata wayangnya sedang melamun. “Apa yang dilamunkan anakku itu”, pikir Mbok Milah.

Ia menebak mungkin Jaka Tarub sedang memikirkan untuk segera berumah tangga. Usianya sudah lebih dari cukup. Teman teman sebayanyapun rata rata telah menikah. Pikirannya itu membuat Mbok Milah berniat untuk membantu Jaka Tarub menemukan istri.

Siang hari ketika Mbok Milah sedang berada di sawah, tiba tiba datang Pak Ranu pemilik sawah sebelah menghampirinya. “Mbok Milah, mengapa anakmu sampai saat ini belum menikah juga ?”, tanya Pak Ranu membuka percakapan. “Entahlah”, kata Mbok Milah sambil mengingat kejadian tadi pagi. “Ada apa kau menanyakan itu Pak Ranu ?”, tanya Mbok Milah. Ia sedikit heran kenapa Pak Ranu tertarik dengan kehidupan pribadi anaknya. “Tidak apa apa Mbok Milah. Aku bermaksud menjodohkan anakmu dengan anakku Laraswati”, jawab Pak Ranu.

Mbok Milah terkejut mendengar niat Pak Ranu yang baru saja diutarakan. Ia sangat senang. Laraswati adalah seorang gadis perparas cantik yang tutur katanya lemah lembut. Ia yakin kalau Jaka Tarub mau menjadikan Laraswati sebagai istrinya.

Walaupun demikian Mbok Milah tidak ingin mendahului anaknya untuk mengambil keputusan. Biar bagaimanapun ia menyadari kalau Jaka Tarub sudah dewasa dan mempunyai keinginan sendiri. “Aku setuju Pak Ranu. Tapi sebaiknya kita bertanya dulu pada anak kita masing masing”, kata Mbok Milah bijak. Pak Ranu mengangguk angguk. Ia pikir apa yang dikatakan Mbok Milah benar adanya.

Hari berganti hari. Mbok Milah belum juga menemukan waktu yang tepat untuk membicarakan rencana perjodohan Jaka Tarub dan Laraswati. Ia takut Jaka Tarub tersinggung.

Mungkin juga Jaka Tarub telah memiliki calon istri yang belum dikenalkan padanya. Lama kelamaan Mbok Milah lupa akan niatnya semula.

Jaka Tarub adalah seorang pemuda yang sangat senang berburu. Ia juga seorang pemburu yang handal. Keahliannya itu diperolehnya dari mendiang ayahnya.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Jaka Tarub seringkali diajak berburu oleh ayahnya sedari kecil. Pagi itu Jaka Tarub telah siap berburu ke hutan. Busur, panah, pisau dan pedang telah disiapkannya. Iapun pamit pada ibunya.

Mbok Milah terlihat biasa biasa saja melepaskan kepergian Jaka Tarub. Ia berharap anaknya itu akan membawa pulang seekor menjangan besar yang bisa mereka makan beberapa hari ke depan.

Tak lama kemudian Mbok Milah masuk ke kamarnya. Ia bermaksud beristrihat sejenak sebelum berangkat ke sawah. Maklumlah, Mbok Milah sudah tua.

Tak memakan waktu lama di tengah hutan, Jaka tarub berhasil memanah seekor menjangan. Hatinya senang. Segera saja ia memanggul menjangan itu dan bermaksud segera pulang. Nasib sial rupanya datang menghampiri. Tengah asyik berjalan, tiba tiba muncul seekor macan tutul di hadapan Jaka Tarub.

Macan itu mengambil ancang ancang untuk menyerang. Jaka tarub panik. Ia segera melepaskan menjangan yang dipanggulnya dan mencabut pedang dari pinggangnya. Sang macan bergerak sangat cepat. Ia segera menggigit menjangan itu dan membawanya pergi.

Jaka Tarub terduduk lemas. Bukan hanya kaget atas peristiwa yang baru dialaminya, iapun merasa heran. Baru kali ini nasibnya sesial ini.

Hewan buruan sudah ditangan malah dimangsa binatang buas. “Pertanda apa ini ?”, pikirnya. Jaka Tarub segera menepis pikiran buruk yang melintas di benaknya. Setelah beristirahat sejenak, ia segera berjalan lagi.

Nasib sial belum mau meninggalkan Jaka tarub. Setelah berjalan dan menunggu beberapa kali, tak seekor hewan buruanpun yang melintas. Matahari makin meninggi. Jaka Tarub merasa lapar.

Tak ada bekal yang dibawanya karena ia memang yakin tak akan selama ini berada di hutan. Akhirnya Jaka Tarub memutuskan untuk pulang walau dengan tangan hampa.

Ketika Jaka Tarub mulai memasuki desanya, ia heran melihat banyak orang yang berjalan tergesa gesa menuju ke arah yang sama. Bahkan ada beberapa orang yang berpapasan dengannya terlihat terkejut.

Walaupun merasa heran Jaka Tarub enggan untuk bertanya. Rasa lapar yang menderanya membuat Jaka Tarub ingin cepat cepat sampai di rumah.

Jaka Tarub tertegun memandang rumahnya yang sudah nampak dari kejauhan. Banyak orang berkerumun di depan rumahnya. Bahkan orang orang yang tadi dilihatnya berjalan tergesa gesa ternyata menuju ke rumahnya juga. “Ada apa ya ?”, pikirnya. Jaka Tarub mulai tidak enak hati. Ia segera berlari menuju rumahnya.

“Ada apa ini ?”, tanya Jaka Tarub setengah berteriak. Orang orang terkejut dan menoleh kearahnya. Pak Ranu yang memang menunggu kedatangan Jaka Tarub sedari tadi langsung menghampiri dan menepuk nepuk bahu Jaka Tarub. “Sabar nak..”, katanya sambil membimbing Jaka Tarub memasuki rumah.

Mata Jaka Tarub langsung tertuju pada sesosok tubuh yang terbujur kaku diatas dipan di ruang tengah. Beberapa detik kemudian Jaka Tarub menyadari kalau ibunya telah meninggal. Jaka Tarub tak sanggup menahan air mata. Inilah bukti atas firasat buruk yang kurasakan sejak pagi, pikirnya.

Jaka Tarub tak sanggup berbuat apa apa. Ia hanya termenung memandang wajah Mbok Milah. Cerita Pak Ranu bahwa istrinya yang menemukan Mbok Milah telah meninggal dunia dalam tidurnya tadi pagi tak dihiraukannya.

Ia merenungi nasibnya yang kini sebatang kara. Jaka Tarub juga menyesal belum memenuhi keinginan ibunya melihat ia berumah tangga dan menimang cucu. Tapi semua tinggal kenangan. Kini ibunya telah beristirahat dengan tenang.

Sepeninggal ibunya, Jaka Tarub mengisi hari harinya dengan berburu. Hampir setiap hari ia berburu ke hutan. Hasil buruannya selalu ia bagi bagikan ke tetangga. Hanya dengan berburu, Jaka Tarub bisa melupakan kesedihannya.

Seperti pagi itu, Jaka Tarub telah bersiap siap untuk berangkat berburu. Dengan santai ia berjalan menuju Hutan Wanawasa karena hari masih pagi.

Ketika sampai di hutanpun Jaka tarub hanya menunggu hewan buruan lewat di depannya. Tak terasa hari sudah siang. Tak satupun hewan buruan yang didapat Jaka Tarub. Ia justru lebih banyak melamun.

Karena rasa haus yang baru dirasakannya, Jaka Tarub melangkahkan kakinya kea rah danau. Danau yang terletak di tengah Hutan Wanawasa itu dikenal masyarakat sebagai Danau Toyawening.

Ketika hampir sampai di danau itu, Jaka Tarub menghentikan langkah kakinya. Telinganya menangkap suara gadis gadis yang sedang bersenda gurau. “Mungkin ini hanya hayalanku saja”, pikirnya heran.”Mana mungkin ada gadis gadis bermain main di tengah hutan belantara begini ?”.

Dengan mengendap endap Jaka Tarub melangkahkan kakinya lagi menuju Danau Toyawening. Suara tawa gadis gadis itu makin jelas terdengar. Jaka Tarub mengintip dari balik pohon besar kearah danau.

Alangkah terkejutnya Jaka Tarub menyaksikan tujuh orang gadis cantik sedang mandi di Danau Toyawening. Jantungnya berdegub makin kencang.

Jaka Tarub memperhatikan satu satu gadis di danau itu. Semuanya berparas sangat cantik. Dari percakapan mereka, Jaka Tarub tahu kalau tujuh orang gadis itu adalah bidadari yang turun dari kayangan. “Apakah ini arti mimpiku waktu itu ?”, pikirnya senang.

Mata Jaka Tarub melihat tumpukan pakaian bidadari di atas sebuah batu besar di pinggir danau. Semua pakaian itu memiliki warna yang berbeda. “Jika aku mengambil salah satu pakaian bidadari ini, tentu yang punya tidak akan dapat kembali ke kayangan”, gumam Jaka Tarub. Wajahnya dihiasi senyum manakala membayangkan sang bidadari yang bajunya ia curi akan bersedia menjadi istrinya.

Dengan hati hati Jaka Tarub berjalan menghampiri tumpukan baju itu. Ia berjalan sangat perlahan. Jika para bidadari itu menyadari kehadirannya, tentu semua rencananya akan buyar.

Jaka Tarub memilih baju berwarna merah. Setelah berhasil, Jaka Tarub buru buru menyelinap ke balik semak semak.

Tiba tiba seorang dari bidadari itu berkata “, Ayo kita pulang sekarang. Hari sudah sore”. “Ya benar. Sebaiknya kita pulang sekarang sebelum matahari terbenam”, tambah yang lain. Para bidadari itu keluar dari danau dan mengenakan pakaian mereka masing masing.

“Dimana bajuku ?”, teriak salah seorang bidadari. “Siapa yang mengambil bajuku ?”, tanyanya dengan suara bergetar menahan tangis. “Dimana kau taruh bajumu Nawangwulan ?”, tanya seorang bidadari kepadanya. “Disini. Sama dengan baju kalian..”, Nawangwulan menjawab sambil menangis. Ia terlihat sangat panik. Tanpa bajunya, mana mungkin ia bisa pulang ke Kayangan. Apalagi selendang yang dipakainya untuk terbang ikut raib juga.

Karena Nawangwulan tidak menemukan bajunya, ia segera masuk kembali ke Danau Toyawening. Teman temannya yang lain membantu mencari baju Nawangwulan. Usaha mereka sia sia karena baju Nawangwulan sudah dibawa pulang Jaka Tarub ke rumahnya.

Akhirnya seorang bidadari berkata “Nawangwulan, maafkan kami. Kami harus segera pulang ke kayangan dan meninggalkanmu disini. Hari sudah menjelang sore”. Nawangwulan tidak dapat berbuat apa apa.

Ia hanya bisa mengangguk dan melambaikan tangan kepada keenam temannya yang terbang perlahan meninggalkan Danau Toyawening. “Mungkin memang nasibku untuk menjadi penghuni bumi”, pikir Nawangwulan sambil mencucurkan air mata.

Nawangwulan kelihatan putus asa. Tiba tiba tanpa sadar ia berucap “Barangsiapa yang bisa memberiku pakaian akan kujadikan saudara bila ia perempuan, tapi bila ia laki laki akan kujadikan suamiku”.

Jaka Tarub yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Nawangwulan dari balik pohon tersenyum senang. “Akhirnya mimpiku menjadi kenyataan”, pikirnya.

Jaka Tarub keluar dari persembunyiannya dan berjalan kearah danau. Ia membawa baju mendiang ibunya yang diambilnya ketika pulang tadi.

Jaka Tarub segera meletakkan baju yang dibawanya diatas sebuah batu besar seraya berkata “Aku Jaka Tarub. Aku membawakan pakaian yang kau butuhkan. Ambillah dan pakailah segera. Hari sudah hampir malam”.

Jaka Tarub meninggalkan Nawangwulan dan menunggu di balik pohon besar tempatnya bersembunyi. Tak lama kemudian Nawangwulan datang menemuinya. “Aku Nawangwulan. Aku bidadari dari kayangan yang tidak bisa kembali kesana karena bajuku hilang”, kata Nawangwulan memperkenalkan diri. Ia memenuhi kata kata yang diucapkannya tadi. Tanpa ragu Nawangwulan bersedia menerima Jaka Tarub sebagai suaminya.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tak terasa rumah tangga Jaka Tarub dan Nawangwulan telah dikaruniai seorang putri yang diberi nama Nawangsih.

Tak seorangpun penduduk desa yang mencurigai siapa sebenarnya Nawangwulan. Jaka Tarub mengakui istrinya itu sebagai gadis yang berasal dari sebuah desa yang jauh dari kampungnya.

Sejak menikah dengan Nawangwulan, Jaka Tarub merasa sangat bahagia. Namun ada satu hal yang mengganggu pikirannya selama ini. Jaka Tarub merasa heran mengapa padi di lumbung mereka kelihatannya tidak berkurang walau dimasak setiap hari.

Lama lama tumpukan padi itu semakin meninggi. Panen yang diperoleh secara teratur membuat lumbung mereka hampir tak muat lagi menampungnya.

Pada suatu pagi, Nawangwulan hendak mencuci ke sungai. Ia menitipkan Nawangsih pada Jaka Tarub. Nawangwulan juga mengingatkan suaminya itu untuk tidak membuka tutup kukusan nasi yang sedang dimasaknya.

Ketika sedang asyik bermain dengan Nawangsih yang saat itu berumur satu tahun, Jaka Tarub teringat akan nasi yang sedang dimasak istrinya.

Karena terasa sudah lama, Jaka Tarub hendak melihat apakah nasi itu sudah matang. Tanpa sadar Jaka Tarub membuka kukusan nasi itu. Ia lupa akan pesan Nawangwulan.

Betapa terkejutnya Jaka Tarub demi melihat isi kukusan itu. Nawangwulan hanya memasak setangkai padi. Ia langsung teringat akan persediaan padi mereka yang semakin lama semakin banyak. Terjawab sudah pertanyaannya selama ini.

Nawangwulan yang rupanya telah sampai di rumah menatap marah kepada suaminya di pintu dapur. “Kenapa kau melanggar pesanku Mas ?”, tanyanya berang. Jaka Tarub tidak bisa menjawab. Ia hanya terdiam. “Hilanglah sudah kesaktianku untuk merubah setangkai padi menjadi sebakul nasi”, lanjut Nawangwulan. “Mulai sekarang aku harus menumbuk padi untuk kita masak. Karena itu Mas harus menyediakan lesung untukku”.

Jaka Tarub menyesali perbuatannya. Tapi apa mau dikata, semua sudah terlambat. Mulai hari itu Nawangwulan selalu menumbuk padi untuk dimasak. Mulailah terlihat persediaan padi mereka semakin lama semakin menipis. Bahkan sekarang padi itu sudah tinggal tersisa di dasar lumbung.

Seperti biasa pagi itu Nawangwulan ke lumbung yang terletak di halaman belakang untuk mengambil padi. Ketika sedang menarik batang batang padi yang tersisa sedikit itu, Nawangwulan merasa tangannya memegang sesuatu yang lembut.

Karena penasaran, Nawangwulan terus menarik benda itu. Wajah Nawangwulan seketika pucat pasi menatap benda yang baru saja berhasil diraihnya. Baju bidadari dan selendangnya yang berwarna merah.. !!

Bermacam perasaan berkecamuk di hatinya. Nawangwulan merasa dirinya ditipu oleh Jaka Tarub yang sekarang telah menjadi suaminya.

Ia sama sekali tidak menyangka ternyata orang yang tega mencuri bajunya adalah Jaka Tarub. Segera saja keinginan yang tidak pernah hilang dari hatinya menjadi begitu kuat. Nawangwulan ingin pulang ke asalnya, kayangan.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Sore hari ketika Jaka Tarub kembali ke rumahnya, ia tidak mendapati Nawangwulan dan anak mereka Nawangsih. Jaka Tarub mencari sambil berteriak memanggil Nawangwulan, yang dicari tak jua menjawab.

Saat itu matahari sudah mulai tenggelam. Tiba tiba Jaka Tarub yang sedang berdiri di halaman rumah melihat sesuatu melayang menuju ke arahnya. Dia mengamatinya sesaat.

Jaka Tarub terpana. Beberapa saat kemudian ia mengenali ternyata yang dilihatnya adalah Nawangwulan yang menggendong Nawangsih. Nawangwulan terlihat sangat cantik dengan baju bidadari lengkap dengan selendangnya.

Jaka Tarub merasa dirinya gemetar. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Nawangwulan berhasil menemukan kembali baju bidadarinya. Hal ini berarti rahasianya telah terbongkar.

“Kenapa kau tega melakukan ini padaku Jaka Tarub ?”, tanya Nawangwulan dengan nada sedih. “Maafkan aku Nawangwulan”, hanya itu kata kata yang sanggup diucapkan Jaka Tarub. Ia terlihat sangat menyesal. Nawangwulan dapat merasakan betapa Jaka Tarub tidak berdaya di hadapannya.

“Sekarang kau harus menanggung akibat perbuatanmu Jaka Tarub”, kata Nawangwulan. “Aku akan kembali ke kayangan karena sesungguhnya aku ini seorang bidadari. Tempatku bukan disini”, lanjutnya. Jaka Tarub tidak menjawab. Ia pasrah akan keputusan Nawangwulan.

“Kau harus mengasuh Nawangsih sendiri. Mulai saat ini kita bukan suami istri lagi”, kata Nawangwulan tegas. Ia menyerahkan Nawangsih ke pelukan Jaka Tarub. Anak kecil itu masih tertidur lelap. Ia tidak sadar bahwa sebentar lagi ibunya akan meninggalkan dirinya.

“Betapapun salahmu padaku Jaka Tarub, Nawangsih tetaplah anakku. Jika ia ingin bertemu denganku suatu saat nanti, bakarlah batang padi, maka aku akan turun menemuinya”, tutur Nawangwulan sambil menatap wajah Nawangsih. “Hanya satu syaratnya, kau tidak boleh bersama Nawangsih ketika aku menemuinya. Biarkan ia seorang diri di dekat batang padi yang dibakar”, lanjut Nawangwulan.

Jaka Tarub menahan kesedihannya dengan sangat. Ia ingin terlihat tegar. Setelah Jaka Tarub menyatakan kesanggupannya untuk tidak bertemu lagi dengan Nawangwulan, sang bidadaripun terbang meninggalkan dirinya dan Nawangsih.

Jaka Tarub hanya sanggup menatap kepergian Nawangwulan sambil mendekap Nawangsih. Sungguh kesalahannya tidak termaafkan. Tiada hal lain yang dapat dilakukannya saat ini selain merawat Nawangsih dengan baik seperti pesan Nawangwulan.

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Minggu, 03 Mei 2020

Legenda Asal Muncul Nyamuk

Mei 03, 2020 0 Comments
Masterceme, Legenda - di sebuah perkampungan ada seorang petani yang sedehana dengan bersama istrinya yang sangat cantik. Mereka ber dua tingal di rumah yang sedehana dan hidup mereka pun bergantung kepada hasil tani. Sipetani selalu bekerja keras setiap hari di ladang, akan tetapi siistri kerjanya hanya bersolek saja bahkan si istri tidak mempedulikan akan rumah tangganya Dengan Si Suami nya itu.

Legenda Asal Muncul Nyamuk

Dalam hidup yang serba sederhana Dan Bercukupan, rupanya sang istri tidak puas dengan keadaan hidup mereka itu. Dia merasa selayaknya suaminya itu berpenghasilan besar agar supaya Ia bisa merawat kecantikannya. Karena si Petani sangat menyayangi istrinya ia pun bekerja lebih keras untuk memnuhi tuntutan si istrinya itu. Akan tetapi sekeras apapun ia bekerja, tetap saja si petani itu tidak bisa memenuhi kebutuhan istrinya, karena selain istrinya suka minta di belikan obat-obat kecantikan yang harganya mahal, Si istri juga suka minta di belikan pakaian yang bagus – bagus yang berharga mahal juga.

Si istri petani pun akhirnya jatuh sakit karena Dia hanya sibuk mengurusi penampilan dan kecantikannya itu, dan tidak memperhatikan kesehatannya Tubuh nya . hari demi hari siistri sakitnya makin parah saja dan pada akhirnya Siistri petani itu meningal dunia. Terlihat si suami sangat begitu sedih, sepanjang hari ia terus saja menangisi istrinya yang kini sudah terbujur kaku tanpa daya. Karena ia sangat menyayanginya, si petani pun tidak mau menguburkan tubuh istri yang sangat dicintainya itu. Dan dia pun berfikir dan berniat untuk menghidupkan nya kembali.

Pada Esok harinya si petani malang itu menjual semua miliknya untuk membeli sebuah sampan. Untuk di gunakan menyusuri sungai menuju tempat yang diyakininya sebagai tempat persemayaman para dewa-dewa. “Pasti para dewa mau menghidupkan kembali istriku”, begitu yang ada dipikiran nya. Walau pun dia tidak begitu tahu persis dimana tempat persemayaman para dewa itu, petani itu terus saja mengayuh sampannya sampai akhirnya sampan itu pun tersangkut karena kabut tebal yang menghalangi pandangannya.

Ketika kabut menguap, terlihat samar dihadapannya berdiri sebuah gunung yang sangat tinggi, yang puncak gunung itu sampai menembus awan. Dia berpikir disinilah tempat tinggal para dewa dewa. Dan dia pun lalu mendaki gunung yang sangat tinggi itu dengan membawa jasad istrinya.

Didalam perjalanannya si petani itu bertemu dengan seorang lelaki tua.

“Kau pasti dewa penghuni khayangan ini,” seru sipetani kepada si lelaki tua itu. Dan Dia pun menjelaskan panjang lebar tentang maksud kedatangannya ketempat itu. Lelaki tua menjawab sambil tersenyum ” sungguh, kau adalah suami yang baik sekali. Akan tetapi, apa gunanya jika meng hidupkan kembali istrimu? ” tanya lelaki tua itu.
“Dia sangat berarti bagiku, dan dia lah yang membuat aku bersemangat. Maka tolong hidupkan lah istriku kembali,” Jawab sipetani dengan penuh harap.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Lalu lelaki tua itu menganggukan kepalanya dan berkata, “Baiklah kalu itu kemauan mu, akan aku turuti permintaan mu itu. Sebagaimana sebagai balasan atas kerjakeras mu selamaini, aku akan memberimu rahasia bagaimana caranya menghidupkan kembali istri mu. Sekarang kau tusuk ujung jarimu, lalu kau teteskan 3 tetes darah mu ke mulutnya. Dan niscaya istrimu akan hidup kembali, dan jika istri mu macam-macam, kau ingatkan dia bahwa dia hidup dari tiga tetes darah mu.”

Dan sipetani pun langsung dengan segera melaksanakan pesan dari lelaki tua tadi. Dan ajaib, istrinya benar – benar hidup kembali. Dan tanpa berpikir panjang, sipetani pun membawa pulang istrinya. Tapi sang istri tahu , bahwa selain sampan yang dinaiki mereka berdua, kini si suaminya pun tidak punya apa-apa lagi karena semuanya sudah ia jual. Lalu bagaimana dan dengan apa suaminya bisa memenuhi untuk merawat kecantikannya.

Setelah lama perjalanan menyusuri sungai, lalu sampai lah si petani dan istrinya itu disebuah pelabuhan yang begitu ramai. Sipetani pun turun dari sampannya dan pergi kepasar untuk membeli bekal perjalanan mereka. Kebetulan disebelah sampan mereka bersandar sebuah perahu yang sangat indah milik saudagar kaya yang sedang bersinggah juga di tempat itu. Si saudagar pun melihat kecantikan si istri sipetani itu, si saudagar pun jatuh cinta dan membujuk perempuan cantik itu agar ikut bersamanya.

“Seandainya kalau kau mau ikut bersamaku, aku berjanji apa pun yang kau minta akan aku berikan,” kata sang saudagar.

Dan siistri petani itu tergoda, akhirnya Dia pun pergi ikut dengan sang saudagar kaya itu. Sepulangnya daripasar si petani terkejut bukan main, karena istrinya tidak ada di sampannya. Dia pun mencari istrinya kesana kemari, akan tetapi sia-sia untuk mencari Istrinya Tersebut.

Singkat cerita, Setahun sudah berlalu. Sipetani pun akhirnya bertemu dengan istrinya itu . Akan tetapi istrinya menolak untuk kembali kepadanya. Sipetani pun lalu teringat kepada dewa di gunung khayangan itu. Sipetani pun berkata kepada istrinya, “Sungguh, sungguh kau tidak tahu berterima kasih. Asal kau tahu, bahwa kau bisa hidup kembali karena kau minum tiga tetes darah ku.”

Istrinya pun tertawa mengejek, “Jadi, aku harus mengembalikan tiga tetes darah mu? baiklah….” Sang istri pun menusuk salah stu ujung jarinya dengan maksud memberi tiga tets darahnya kepada suaminya. Namun, begitu tetes darah ketiga menitik dari jari nya, tiba-tiba wajah nya menjadi pucat, dan tubuhnya pun menjadi lemas, dan hingga akhirnya jatuh mati tak berdaya.

Setelah si istri mati, dia pun menjelma menjadi seekor nyamuk. Nah sejak itu, disetiap malam nyamuk jelmaan wanita cantik itu berusaha menghisap darah manusia, dengan harapan agar Dia bisa kembali ke wujudnya semula untuk Menjadi Manusia Kembali.

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Selasa, 28 April 2020

Legenda Asal Munculnya Batu Raden

April 28, 2020 0 Comments
Masterceme, Legenda - Batu Raden merupakan cerita rakyat dari Jawa Tengah yang cukup populer. Salah satu dari kekayaan seni Indonesia adalah cerita rakyat Indonesia yang begitu beragam dari tiap daerah. Berikut adalah kisah Batu Raden, salah satu cerita rakyat dari Jawa Tengah.

Legenda Asal Munculnya Batu Raden

Pada zaman sebelum kerjaaan Majapahit berdiri, hiduplah seorang pemuda bernama Suta, Ia adalah seorang abdi kadipaten yang baik hati. Pekerjaannya sebagai abdi adalah mengerjakan pekerjaan kasar di kadipaten. Selain itu Suta juga bertugas menjaga keamanan wilayah kadipaten dari orang-orang jahat.

Pada suatu hari Suta sedang berjalan-jalan memeriksa sudut-sudut wilayah kadipaten, kemudian dia mendengar suara perempuan sedang menjerit-jerit ketakutan. Suta segera bergegas berlari ke arah sumber suara. Setelah mencari sumber suara tersebut Suta berhenti di sebuah pohon yang besar. Di salah satu dahan pohon ternyata ada seekor ular besar dan didekatnya ada putri adipati yang ketakutan melihat ular tersebut.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Sebenarnya Suta juga merasa takut melihat ular sebesar itu. Namun karena kesetiaannya mengabdikan diri pada adipati Suta berusaha menyingkirkan rasa takutnya. Suta berusaha menolong putri adipati. Kemudian Suta mengambil sebatang kayu besar dan di pukulkan kearah ulat besar itu.
Setelah di pukul beberapa kali akhirnya ular itu roboh ke tanah dan tidak bergerak lagi. Ular itu mati di tangan Suta. Melihat kejadian itu putri adipati merasa senang dan mengucapkan banyak terima kasih pada Suta yang telah menolongnya. Keberanian Suta membuat putri adipati menjadi kagum dan menyukainya.

Setelah kejadian itu mereka menjadi akrab dan sering bertemu. Dari seringnya mereka bertemu telah menumbuhkan bibit cinta di antar keduanya. Mereka saling mencintai walaupun perbedaan derajat kala itu tidak membolehkan seorang abdi mencintai putri. Kanjeng adipati yang mendengar berita bahwa putrinya menyukai Suta menjadi murka. Adipati merasa malu jika putri yang di sayanginya menikah dengan seorang abdi kadipaten yang miskin. Adipati lalu memerintahkan putrinya untuk menjauhi Suta dan tidak boleh ada hubungan di antar keduanya.


Putri adipati menjadi sedih karena dilarang bertemu dengan Suta. Setelah itu tersiar kabar yang lebih memprihatinkan. Dari seorang abdi kepercayaan putri mendengar bahwa Suta di masukkan dalam penjara bawah tanah oleh kanjeng adipati. Tidak hanya itu, selama di penjara Suta tidak di beri makan dan minum. Penjara itu sendiri di genangi air sehingga membuat Suat demam tinggi karena dinginnya genangan air tersebut. Mendengar berita itu putri adipati tidak tahan lagi. 

Dia berusaha untuk menolong Suta karena bukan hanya karena putri mencintainya namun ketika dulu putri pernah berhutang nyawa pada Suta saat dirinya di selamatkan Suta dari ular besar.

Putri Adipati lalu menemui abdi kepercayaan dan memaksanya untuk mengeluarkan Suta dari dalam penjara bawah tanah. Abdi kepercayaan itu lalu menyusup ke dalam penjara dan bertemu Suta yang sedang terserang demam tinggi. 

Lalu abdi kepercayaan membawa Suta keluar dari penjara tersebut secara diam-diam. Dia mengatakan bahwa putri adipati yang telah menolongnya dan saat ini putri sedang menunggu di halaman kadipaten. Setelah berhasil keluar dari penjara, putri dan Suta melarikan diri keluar kadipaten.

Mereka lalu menikah dan tinggal di sebuah desa kecil. Kini desa itu disebut desa Baturaden asal kata dari Batur yang artinya abdi dan keturunan raden yang menunjukkan keturunan adipati.

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Follow Us @soratemplates