Indonesia, Kisah Nyata - Kejadian ini terjadi beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tahun 2016. Ya, dalam waktu tersebut, siswa SMA 20 Tangerang melakukan kunjungan wisata ke beberapa tempat wisata di Yogyakarta. Mereka berwisata untuk menyambut liburan sekolah yang sudah tiba. Namun, ketika mereka masuk ke hotel Satya Graha, yang terletak di Jalan Veteran, Umbulharjo, Yogyakarta, tiba-tiba ada siswa yang kesurupan dan mengakibatkan siswa lain kesurupan. Mau tidak mau, kasus kesurupan massal siswa SMA 20 Tangerang di hotel Satya Graha tersebar dengan sangat cepat dan masyarakat berbondong untuk melihatnya.
Meskipun barangkali bukan termasuk kejadian yang pertama, namun kejadian kesurupan massal terutama di hotel tersebut merupakan hal yang cukup langka terjadi. Sejak hotel tersebut beroperasi, cukup jarang terjadi kesurupan massal. Oleh karena itu, adanya kasus kesurupan massal siswa SMA 20 Tangerang tersebut membuat manajemen hotel bertanya-tanya dan merasa kebingungan sendiri.
Kabar mengenai kesurupan massal yang terjadi di hotel Satya Graha tersebut berhembus dengan cepat hingga ke pelosok-pelosok hingga banyak masyarakat yang datang untuk membantu atau sekadar melihat. Karena pihak hotel tidak siap dan mengerti tentang apa yang harus dilakukan, kasus kesurupan tersebut tidak bisa langsung dikendalikan. Namun, datangnya masyarakat tersebut dibarengi dengan datangnya beberapa paranormal dan ahli agama.
Beberapa ahli tersebut berusaha menghentikan kasus kesurupan massal siswa SMA 20 Tangerang di hotel Satya Graha yang terjadi tersebut. Namun, naas, ketika satu siswa berhasil disembuhkan dari kesurupan, maka siswa yang lain akan kesurupan dan jumlahnya bertambah banyak. Para ahli itu pun bekerja dengan lebih keras dan memanggil teman-teman mereka. Namun, hingga berjam-jam lamanya, kesurupan massal tersebut belum sepenuhnya bisa dikendalikan.
Setelah beberapa jam lamanya, pangkal dari masalah kesurupan massal siswa SMA 20 Tangerang tersebut akhirnya ditemukan. Ya, usut punya usut, ternyata ada salah satu siswa dari sekolah tersebut yang iseng mengambil salah satu batu di Candi Borobudur untuk dibawa pulang. Meskipun jika di nalar mungkin hal tersebut biasa saja, namun nyatanya pengambilan batu tersebut menjadikan petaka bagi siswa tersebut dan puluhan teman-temannya.
Memang, salah satu agenda dari SMA 20 Tangerang dalam kunjungan wisatanya ke Yogyakarta adalah mengunjungi Candi Borobudur. Objek wisata ini memang sangat menarik karena termasuk salah satu keajaiban dunia yang masih ada hingga kini. Namun, percaya atau tidak, memang ada larangan mengambil apa pun dari bagian Candi Borobudur. Selain bisa merusak kondisi candi, adanya mistik yang sangat kuat di Candi Borobudur menjadikan adanya larangan tersebut.
Setelah menemukan sebab dari kasus kesurupan tersebut, maka hal yang harus dilakukan adalah mengembalikan batu tersebut ke Candi Borobudur. Setelah dicari, memang ada batu yang dibawa dan dapat ditemukan. Menjelang tengah malam, para siswa SMA 20 Tangerang didampingi guru serta ahli agama kembali menuju ke Candi Borobudur untuk mengembalikan batu yang diambil siswa tersebut.
Menurut staf keamanan Candi Borobudur, larangan mengambil batu di Candi Borobudur memang ada. Namun, kasus yang terjadi pada siswa SMA 20 Tangerang tersebut merupakan kejadian yang sebenarnya tidak disengaja. Namun, meskipun tidak disengaja, kasus kesurupan massal siswa SMA 20 Tangerang di hotel Satya Graha sempat membuat geger masyarakat Yogyakarta yang terkenal adem ayem. Kejadian tersebut bisa memberikan peringatan agar bersikap hati-hati ketika berada di tempat yang tidak dikenal, meskipun tidak ada maksud mengganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.