Ingin Belajar Ajian Lembu Sekilan Sekilan Yang Melegenda itu?

Indonesia - Olah nafas yang kini banyak disandingkan dengan ilmu kanuragan, tentunya bukan perkara asing bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, film laga sering mempertontonkannya seperti sinar yang mampu meledak sepeti bom dengan daya ledak tertentu. Ilmu kadigdayaan semacam itu pada dasarnya sudah ada di kebudayaan Jawa. Dari sekian banyak kadigdayaan itu ajian lembu sekilan yang paling tenar.

Jurus ini pada dasarnya berguna sebagai tameng. Konon, ajian tersebut dapat disandingkan dengan tameng matahari milik Karna, Putra dewa Matahari. Sejurus dengan nama dan fungsi, ajian lembu sekilan berarti melindungi diri dari serangan papun yang berjarak satu kilan. Jika ditaksir dengan ukuran cm, tepatnya 20 sampai 25 cm. Dalam khasanah Jawa, ilmu ini dianggap paling tinggi karena seseorang tidak ingin menyerang dan lebih mementingkan untuk melindungi diri.

Selain cobaan fisik, ilmu guna-guna dan teluh tidak akan mampu menembus ajian sapi yang paling tenar. Terlebih, orang yang menguasai kadigdayaan ini akan tampak lebih muda. Curiga beberapa orang, tokoh Sultan Agung dari kerajaan terdahulu mempunyai ilmu ini. Hal ini didasarkan Keris Setan Kober yang tidak mampu menyelesaikan tugasnya saat dikirim oleh Aryo penangsang. Tidak hanya itu, beberapa pembunuh bayaran bahkan tidak mampu menggores kulit sang Sultan ketika tidur. Akibatnya, pembunuh bayaran tersebut tertangkap dan memohon ampun.

Ritual

Sebagaimana ilmu Jawa lain, selalu ada persembahan dan ritual untuk mendapatkannya. Hal tersebut sebagai cara pembuktian bahwa calon pemilik memang mempunyai kualitas untuk memilikinya. Salah satunya dengan cara riadat atau melakoni pertapaan dengan cara mengekang hawa nafsu dan keinginan untuk makan. Pola ini akan diterapkan selama 40 hari dengan santapan sapi atau kerbau seabagi menu sahur dan berbuka.

Tambahannya, puasa tanpa tidur selama 3 hari 3 malam. Itu pun, belum termasuk syarat kebal terhadap senajata api. Biasanya, para pelakon ilmu ini akan menghindari cahaya matahari selama kurun waktu tertentu. Apabila kieseluruhan syarat berhasil dilakoni, maka seseorang akan mempunyai ilmu tersebut. Sebaliknya, seseorang yang tidak mampu menuntaskan ritual, maka mereka akan mendapatkan konsekuensi tertentu. Maslahnya, ritual ini seperti suatu perjanjian dan rapalan mantra.

Perannya dalam Kemerdekaan

Ajian lembu sekilan yang paling tenar di jagad Jawa ternyata pernah menjadi tameng para veteran. Tepatnya di perang 10 november saat Surabaya dikepung oleh tentara sekutu. Meskipun menggunanag senjata ala kadarnya, para veteran tanpa ragu menembus hujan peluru dari para musuh. Kisah tentang ilmu demikian tentunya tidak hanya dalam perang tersebut. sebagian para veteran menggunakan ajian ini secara instan. Hanya saja, keunggulannya tidak dapat disamakan dengan penuntut melalui ritual. Tidak hanya di situ, masa kemampuannya pun berakhir tanpa sepengetahuan pemiliknya. Cara untuk memberikan ilmu ini adalah dengan meminum air yang sudah diberi rajah.

Pantangan

Sebagaimana ilmu lain, ajian kekebalan paling tenar dan hebat pun mempunyai pantangan. Jika susuk akan lebur dengan pisang emas atau apapun yang menagndung bahan itu, begitu juga dengan ini. Dahulu kala, para jawara tidak pernah mau untuk menyantap sapi atau pun kerbau. Apabila hal tersebut dilanggar, maka lelakon yang selama ini diperjuangkan akan sirna begitu saja.

Dalam perjalanannya, ajian lembu sekilan yang paling tenar memang masih menjadi pembuktian. Hanya saja, apakah kemampuan veteran mengusir penjajah dengan bambu runcing kurang menguatkan? Apalagi, bambu tersebut mendapatkan restu dari seorang tokoh bernama Kiai Parak, dari Temanggung.