Jenazah Tetap Utuh Meski Telah Dikubur Selama Puluhan Tahun Dan Tidak Menbusuk

Indonesia, Misteri - Tahun 2013 lalu, pembongkaran makam dilakukan di kawasan makam Sunan Bejagung, Tuban, Jawa Timur. Pembongkaran terpaksa dilakukan dengan tujuan perluasan masjid yang ada di area makam tersebut. Sebanyak 9 makam yang terletak di depan masjid dibongkar dan dipindahkan ke makam yang baru. Menariknya, panitia pembongkaran makam menemukan fenomena jenazah tetap utuh.

Saat pembongkaran dilakukan, warga desa Bejagung, kecamatan Semanding menjadi heboh karena jenazah yang ada di makam yang dibongkar tersebut ditemukan dalam keadaan yang masih utuh termasuk kain kafannya. Padahal jenazah-jenazah tersebut telah dimakamkan sejak puluhan tahun silam.

Perluasan pembangunan masjid yang ada di area makam Syekh Asy’ari atau lebih dikenal dengan nama makam Sunan Bejagung berimbas terhadap 9 makam yang ada di depannya. Panitia pembangunan masjid harus memindahkan makam tersebut agar pembangunan masjid bisa berjalan lancar.

Saat pembongkaran dilakukan, warga yang melakukan pembongkaran dibuat cukup heran saat menemukan jenazah yang ada di dalamnya masih utuh. Jenazah pertama yang akan dipindahkan adalah jenazah dari dua wanita yang keduanya dalam keadaan utuh.

Penggalian selanjutnya, ditemukan lagi dua jenazah pria yang juga dalam keadaan utuh. Kedua jenazah pria tersebut padahal telah dimakamkan sejak tahun 1978 silam. Yang artinya telah lebih dari 30 tahun. Lebih mengagumkan lagi, tak hanya jasad dan kain kafan dari jenazahnya yang utuh, tapi juga muncul aroma harum yang berasal dari jenazah tersebut.

Pemindahan makam diwarnai dengan suasana sakral dan haru dari pihak ahli waris jenazah dan warga sekitar yang menyaksikan. Jasad dari jenazah tersebut kemudian disolatkan dan disemayamkan di Masjid Sunan Bejagung.

Hingga saat ini makam Sunan Bejagung masih sering dikunjungi banyak peziarah. Bisanya para peziarah akan mampir ke kawasan makam tersebut setelah berkunjung ke makam Sunan Bonang yang menjadi salah satu destinasi wisata religi walisongo. Dari pusat kota tuban, makam Sunan Bejagung berjarak sekitar 2 km saja. Tak susah untuk menuju ke lokasi makam tersebut.

Di desa Bejagung , ada dua makam yaitu makam Sunan Bejagung Lor dan Makam Sunan Bejagung Kidul. Para peziarah biasanya berdoa dan membaca kitab Alquran di sekitaran pusara makam. Makam Sunan Bejagung Lor lebih sering dikunjungi peziarah. Makam tersebut ada di dalam ruangan tertutup. Panjang makam sekitar 3 meter dengan cat warna emas dan dibungkus oleh kain beludru warna kuning. Batu nisannya terbungkus kain beludru hitam dengan hiasan tulisan arab.

Menurut sejarah, Sunan Bejagung Lor adalah penyebar agama Islam yang berasal dari Palembang dan memiliki nama Muhdin Asy’ari.  Warga setempat sering menyebutnya dengan Mbah Modin Ashari. Beliau semasa hidupnya dikenal sebagai orang yang mulia dengan segala kisah dan karomahnya. ak heran dengan riwayat sejarah demikian, jasad Sunan Bejagung masih tetap utuh meski sudah dikubur selama puluhan tahun.

Saking sakral dan keramatnya makam sunan Bejagung, makam tersebut dulunya sering digunakan sebagai lokasi mengadakan ritual sumpah pocong. Sumpah pocong dikenal sebagai solusi terakhir bagi warga yang bersengketa saat semua jalan lain sudah buntu. Ritual tersebut biasanya dilakukan di dalam masjid Sunan Bejagung dan dipimpin oleh Ulama setempat.

Tentu ada alasan dibalik kisah jenazah tetap utuh meski telah dikubur selama puluhan tahun. Setelah ditelusuri pemilik jasad utuh tersebut semasa hidupnya adalah orang yang baik dan taat beribadah. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berbuat kebaikan.