Indonesia - Cerita misteri ini berdasarkan pengalaman sodara perempuanku namanya Megy (saya samarkan ya). Dia kuliah di universitas populer di Kota Yogyakarta dan mengambil jurusan kedokteran. Ketika itu dia udah memasuki semester 4 kalau ga salah, terus harus praktek langsung ke lapangan yang mana dia ditempatkan di salah satu rumah sakit swasta di Purworejo. Singkat cerita dia praktek dirumah sakit itu bersama 1 orang temannya. Nah lokasi rumah sakit ini cukup strategis, deket jalan besar dan juga disamping timurnya ada jalan gang kecil yang menuju kerumah-rumah warga dibelakang rumah sakit. Dirumah sakit itu ternyata mereka tidak diperlakukan dengan baik (menurut mereka sih) jadi kayak ada senioritas gitu, perawatnya galak-galak banget.
Salah satu hal yang mereka rasa seperti senioritas adalah penempatan ruang tidur untuk mereka berdua karena kan masa prakteknya selama sebulan jadi perlu tempat tinggal sementara juga. Jadi di rumah sakit tersebut ada 3 lantai, terus untuk tempat tinggal sementara mereka dikasih kamar di bangsal anak yang terletak di lantai 2. Di bangsal ini sangat sepi dan hanya ada beberapa pasien saja jadi banyak ruangan yang tidak terpakai juga. Akhirnya mereka diberi satu ruangan yang mana didalam ruangan tersebut ada sekitar 8 ranjang dengan model berjejer 4 ranjang berhadap-hadapan. Nah dari 8 ranjang itu hanya ada 2 ranjang yang ada kasurnya, ranjang lain hanya berupa dipan besi saja, kasurnya ditumpuk jadi satu di ranjang paling pojok. 2 ranjang inilah yang akhirnya menjadi tempat tidur mereka selama dirumah sakit ini.
Beberapa hari pertama sodaraku tidak merasakan hal aneh apapun, namun ga tau kenapa banyak perawat yang sering nanyain “gimana tidur diatas? Nyenyak ga tidurnya?” nadanya kayak ngeledek gitu. Karena merasa baik-baik saja ya akhirnya dijawab apa adanya saja sama sodaraku dan temannya. Terus menjelang semingguan ga tau kenapa tiba-tiba temannya sodaraku minta pindah kamar dibawah bareng sama perawat-perawat lainnya dan sempet nawarin juga ke Megy tapi Megy ga mau. Ditanyain kenapa kok pindah katanya “gpp, aneh aja tiap hari ditanyain gimana tidurnya, biar sekalian tau gitu.” Yauda akhirnya tinggal Megy sendirian tidur di bangsal anak itu hingga pada suatu malam ada ibu-ibu ingin melahirkan, dan Megy membantu proses melahirkannya itu hingga larut malam, setelah selesai dia cepat-cepat balik kekamar biar bisa segera istirahat saking capeknya dan ngantuk banget. Sampai dikamar dia langsung rebahan, tetapi tiba-tiba dia merasa ada yang ga beres sama ranjangnya seperti di goyang-goyangin, tapi dia masih berpositif thinking, mungkin saja ada truk yang lewat (soalnya sampingnya persis ada gang).
Tapi lama kelamaan terasa makin kenceng goyangannya sampai-sampai ranjang besinya bunyi krengkit-krengkit, akhirnya saking sebelnya karena udah capek, ngantuk, pengennya istirahat malah diganggu terus Megy memberanikan diri menepuk kasur sambil nyeletuk “tolong dong jangan ganggu, aku disini Cuma sementara kok, dan sebenernya aku juga ga mau ada disini kalo ga disuruh.” Setelah itu ‘dia’ tidak lagi menggoyangkan ranjangnya. Kemudian setelah selesai praktek Megy dan temannya kembali ke Kota Yogyakarta, Megy menceritakan cerita misteri itu pada temannya dan ternyata temannya juga merasakan hal yang sama hanya saja dia tidak mau menceritakan ke Megy karena takutnya nanti mengganggu masa prakteknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.