Indonesia, Legenda - Lombok, Nusa Tenggara Barat,
Indonesia. Dewasa ini pulau Lombok merupakan sebuah pulau yang terkenal akan pesona alamnya yang sangat memukau. Mulai dari tiga gili yang sangat populer yaitu gili
trawangan, gili air dan gili meno. Pantai pink yang sangat unik, karena pasirnya yang berwarna pink, hingga pantai senggi yang
menjadi ikon pulau Lombok. Namun, dibalik itu semua terdapat
sebuah legenda yang tak kalah menarik yang dapat kita temui di pulau Lombok khusunya Lombok Tengah, yaitu Legenda Putri
Mandalika.
Alkisah pada jaman dahulu terdapat sebuah
kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Kerajaan tersebut sangatlah tentram dengan rakyat yang juga
makmur. Suatu hari Raja dan Ratu di kerajaan tersebut
melahirkan seorang anak yang berparas cantik dan diberi nama Putri
Mandalika.
Putri Mandalika tumbuh menjadi seorang putri yang tak
hanya berparas cantik tetapi juga berkepribadian baik. Ini
ditunjukkan dengan sifatnya yang baik, sopan, bahasanya lembut dan ramah kepada semua orang. Karena kecantikannya membuat para
pangeran di berbagai kerajaan dan para pemuda menjadi memperebutkan Putri Mandalika. Mereka diyakini telah terpikat akan
kecantikan Putri Mandalika. Hingga
kemudian banyak para pemuda dan para pangeran banyak yang melamar sang Putri.
Karena banyak yang melamar Putri
Mandalika, akhirnya sang Raja menyerahkan keputusan tersebut kepada sang Putri sendiri. Setelah itu, Putri Mandalika memutuskan bersemedi
untuk mencari petunjuk dari apa yang terjadi.
Sepulangnya bersemedi, Putri Mandalika mengundang seluruh pangeran dan pemuda pada tanggal ke 20 bulan ke 10 pada penanggalan sasak (masyarakat yang mendiami pulau Lombok disebut sebagai masyarakat suku sasak). Putri mengundang semuanya untuk berkumpul di pantai Seger (atau dikenal pantai kuta Lombok) pada waktu pagi buta sebelum adzan subuh
berkumandang.
Pada tanggal dan tempat yang telah diputuskan oleh Putri
Mandalika, berkumpulah seluruh pangeran, pemuda dah bahkan rakyat kerajaan tersebut. Mereka terlihat memadati pantai Seger. Seketika matahari mulai terbit, Putri
Mandalika beserta Raja, Ratu, dan para pengawalnya datang menemui seluruh undangan. Pada waktu itu Putri Mandalika terlihat sangat cantik dibalut dengan busana indah yang terbuat dari sutera. Putri
Mandalika beserta pengawalnya naik ke atas bukit Seger dan mengucapkan beberapa patah kata yang ditujukkan oleh seluruh tamu undangan. Isi ungkapan Putri Mandalika kurang lebih berisi bahwa Putri
Mandalika hanya ingin melihat ketentraman dan kedamaian di pulau Lombok tanpa adanya sedikitpun perpecahan didalamnya. Sang Putri menyadari jika ia menerima satu atau sebagian lamaran akan terjadi
perpecahan atau perselisihan diantara mereka yang tidak ia terima. Untuk itu sang Putri berencana menerima semua lamaran yang ditujukan kepadanya. Serentak seluruh tamu
undangan yang terdapat di pantai tersebut bingung dengan perkataan Putri Mandalika. Kemudian tiba-tiba sang Putri menjatuhkan dirinya ke dalam laut dan seketika hanyut di telan ombak. Para rakyat dengan sigap menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan Putri Mandalika. Tetapi sang
Putri hilang tanpa ada tanda-tanda sedikitpun.
Tak lama kemudian muncul
binatang kecil-kecil yang yang sangat banyak dari laut. Binatang tersebut ternyata sebuah cacing panjang yang kemudian cacing tersebut diberi nama nyale dan dipercaya oleh masyarakat bahwa cacing tersebut merupakan
jelmaan Putri Mandalika. Hingga dikemudian hari berkembang sebuah upacara adat
Nyale yang menjadi tradisi masyarakat Lombok. Tradisi ini
dilakukan setahun sekali pada sekitar bulan Februari – Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.