Kisah Nyata Si Lintah Darah Dari Bantul

Masterceme - Bantul adalah salah satu kawasan di daerah Yogyakarta. Kawasan Bantul kebanyakan masih dikategorikan dalam wilayah pedesaan. Tetapi, tidak semua masyarakat Bantul bekerja sebagai petani, ada pula yang berkerja sebagai karyawan.

salah satunya Surti. Surti adalah wanita kaya raya yang bekerja di sebuah bank. Ia sudah memiliki seorang suami dan 2 anak yang masih bersekolah. Tentu saja, statusnya yang menjadi pegawai bank membuatnya tak mau diam saja. Ia memiliki aktivitas lain selain menjadi pegawai, yaitu sebagai pemberi hutang pada mereka yang membutuhkan.

Jika mendengar sekilas, watak Surti pastilah baik karena ia mau menolong orang yang membutuhkan dengan kondisinya sebagai wanita kaya raya. Tetapi dibalik itu semua, aslinya ia hanya berusaha memanfaatkan orang-orang yang berhutang padanya. 

Surti sengaja memberikan bunga yang besar bagi mereka yang ingin berhutang. Meski sebenarnya merasa keberatan, tetapi sebagian orang terpaksa meminjam karena tidak ada lagi yang dapat membantunya selain Surti. Jika mereka tidak dapat membayar, maka Surti akan menyita apapun yang mereka miliki. Benar-benar lintah darat yang kejam.

Tentu saja pekerjaan Surti yang menjadi pegawai bank sekaligus rentenir itu dapat membuatnya semakin kaya raya. Namun, sekali lagi, tidak ada yang abadi di dunia. Ketika ajal menjemput, tak ada satupun harta yang dibawanya, termasuk Surti. Surti yang dikenal sebagai rentenir kelas kakap akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. 

Tetapi agaknya kematian Surti menjadi sesuatu yang fenomenal karena seusai di kubur banyak orang yang melihat arwahnya masih bergentayangan. Tentu saja kejadian itu membuat seluruh warga Bantul ketakutan bukan main. Mengapa arwahnya bisa melayang?

Awalnya keluarga Surti tidak percaya bahwa arwah Surti menghantui seluruh desa. Bahkan anaknya yang paling kecil pernah menanyakan kepada ayahnya mengapa orang-orang mengatakan bahwa ibunya adalah hantu yang gentayangan. Sampai akhirnya si anak kecil itu membuktikan sendiri. Seperti biasa, ia sering menonton TV. 

Saking asyiknya si anak kecil tersebut menonton acara kesayangannya, ia sampai tidak menyadari bahwa arwah Surti hadir di situ. Surti yang memakai pakaian serba hitam kemudian mematikan TV dan menyuruh anaknya tidur. Si anak yang belum sadar tentu saja melakukan apa yang diperintahkan si ibu.

Hingga pada keesokan harinya, si anak Surti barulah sadar bahwa yang mematikan TV dan menyuruhnya tidur adalah ibunya yang sudah meninggal. Sontak saja si anak langsung melaporkan kejadian tersebut pada ayahnya dan keluarga baru percaya bahwa Surti benar-benar belum tenang di sana. Dengan adanya kejadian itu.

keluarga memutuskan untuk kembali memeriksa kuburan Surti. Kuburan Surti ternyata tidaklah seperti semua. Di bagian kuburan ada sebuah lubang yang cukup besar. Lewat lubang tersebut nampak jelas bahwa jenazah si Surti dipenuhi belatung. Seluruh tubuhnya dipenuhi ulat. Si keluarga pun ngeri sekaligus tidak percaya akan hal itu.

Sepulangnya dari kuburan, keluarga akhirnya mendatangi pak kyai dan menceritakan kejadian yang ada di kuburan sekaligus kejadian yang belakangan ini menghebohkan warga tentang hantu Surti. Pak Kyai kemudian menanggapi masalah tersebut dengan mengatakan bahwa yang kini terjadi pada Surti adalah akibat dari ulahnya ketika masih hidup. Ia tidak dapat tenang karena semasa hidupnya ia juga kadang mengusik kehidupan orang yang hutang kepadanya. 

Meminta maaflah pada orang-orang yang pernah di dholimi si Surti. Dengan begitu, arwahnya tidak akan melayang lagi. Setelah keluarga mendatangi satu per satu orang yang berhubungan dengan Surti, akhirnyan hantu Surti mulai jarang terdengar lagi.