Masterceme - seringkali menjadi buah bibir untuk dibicarakan diberbagai tempat begitu juga dengan cerita pagi ini di Pasar Talok pinggir rel kereta wilayah Sapen, Sleman Yogyakarta. Cerita ini dimulai dari seorang mahasiswi yang suka berbelanja sayuran ke pasar untuk dimasak. Mahasiswi ini adalah seorang perempuan mandiri yang datang dari kampung dan hidup dengan segala kesederhanaannya. Dia tinggal di sebuah kosan murah dekat rel kereta api dan tidak jauh dari kampus tempatnya belajar.
Suatu pagi, seperti biasa dia bangun sangat pagi shalat subuh kemudian membersihkan halaman kosan dengan menyapu sampah-sampah dedaunan dari pohon-pohon yang ada di halaman kosannya. Setelah menyapu dia berangkat ke pasar membeli sayuran dan bumbu-bumbu untuk kebutuhan memasak sebelum berangkat kuliah. Sesekali seorang pedagang langganannya menyapa untuk memanggil berbelanja. Sambil mengobrol panjang lebar ibu penjual sayur itu bercerita tentang lingkungan sekitaran pasar dan sesekali menceritakan kejadian-kejadian tertentu.
Cerita yang disampaikan Oleh masterceme tidak sedikit tentang kejadian-kejadian yang membuat menjadi agak takut. Suatu malam mahasiswi ini sangat suka mengajak teman-teman kelasnya belajar dan berdiskusi di halaman kosan. Seringkali mereka sampai bermalam dan tidur dihalaman kosan karena berdiskusi mengobrol bercerita-cerita dan menyanyi diiringi gitar bersama sampai menjelang pagi.
Malam itu, semua tiba-tiba tertidur pulas karena kelelahan bernyanyi dan terlalu kenyang oleh masakan bersama. Mereka semua suka masak bersama kemudian makan bersama dihalaman kosan yang cukup luas. Malam itu hanya dia yang masih terjaga sendirian dan tidak merasakan kantuk sedikitpun.
Di seberang kamarnya terdapat sebuah gudang tua yang umurnya bisa jadi lebih tua dari mahasiswi ini. Sekelibat pandangannya mengarah kedepan pintu gudang kosan dan mendapati sosok seorang perempuan pendek dengan menggunakan baju merah dan rok diatas lutut berwarna hitam. Anak ini awalnya merasa tidak takut karena dia melihat perempuan itu seperti seorang yang biasa. Dia mencoba membalas pandangan yang kedua kalinya untuk memastikan sosok itu namun dia terkejut. Sekilas sosok perempuan itu berdiri memandangi dengan wajah yang rusak dan berlumuran darah.
Mahasiswi ini kemudian lari terpingkal-pingkal masuk kederetan teman-temannya yang sedang tidur dan berusaha menyembunyikan wajahnya. Sambil berlari dia berteriak sangat kencang sampai terdengar ke rumah tetangga samping kosan. Tidak ada yang terbangun karena orang-orang sangat pulas tidur sehingga mahasiswi itu sampai tertidur pula karena sangat takut.
Pagi pun tiba, tidak ada yang mengingat atau mencoba membahas yang terjadi malam itu. Mahasiswi tersebut juga sangat ketakutan sampai sangat takut untuk mengingatnya dan menceritakannya kepada teman-temannya. Dia memutuskan untuk tidak menceritakan kejadian malam itu supaya teman-temannya tidak takut untuk datang lagi berkunjung dan bermain ke kosnya. Jika teman-temannya tidak datang berkunjung atau bermain maka kos-kosan itu juga akan menjadi semakin sepi.
Seperti biasa, setelah teman-temannya pulang ke kosan masing-masing mahasiswi ini kemudian ke pasar dan berbelanja sayur serta bumbu-bumbu untuk kebutuhan memasaknya. Pagi itu didapatilah tentang cerita misteri perempuan seram depan gudang kosan itu. Seorang penjual sayur langganannya yang kebetulan juga adalah tetangganya menceritakan bahwa perempuan itu adalah korban tabrak kereta yang kehilangan matanya sebelah. Sampai saat dikuburkan matanya yang sebelah tidak ditemukan dan membuat hantunya masih berkeliaran mencari matanya yang sebelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.